Senin, 11 Juli 2011

Sepuluh Amal Penghapus Dosa


والمؤمن اذا فعل سيئة فان عقوبتها تندفع عنه بعشرة أسباب


Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Jika seorang mukmin melakukan kemaksiatan maka hukuman akibat maksiat tersebut bisa tercegah dengan sepuluh sebab.


أن يتوب فيتوب الله عليه فان التائب من الذنب كمن لاذنب له


Pertama, mukmin tersebut bertaubat sehingga Allah menerima taubatnya karena sesungguhnya orang yang bertaubat dari suatu dosa itu bagaikan orang yang tidak pernah melakukannya.


او يستغفر فيغفرا له


Kedua, atau dia memohon ampun kepada Allah dengan lisannya sehingga Allah mengampuninya.



او يعمل حسنات تمحوها فان الحسنات يذهبن السيئات


Ketiga, atau dia melakukan amal kebajikan yang bisa menghapus kemaksiatannya karena sesungguhnya amal kebajikan itu menghapus dosa amal keburukan.


او يدعو له اخوانه المؤمنون ويستغفرون له حيا وميتا


Keempat, atau didoakan dan dimohonkan ampunan kepada Allah oleh saudaranya sesama orang beriman baik ketika dia masih hidup ataupun setelah meninggal dunia.


او يهدون له من ثواب أعمالهم ما ينفعه الله به


Kelima, atau mendapatkan pahala amal shalih yang dihadiahkan oleh orang-orang yang beriman kepadanya lalu Allah memberi manfaat kepadanya dengan sebab hadiah pahala amal shalih tersebut


او يشفع فيه نبيه محمد

Keenam, atau mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad.
 

او يبتليه الله تعالى فى الدينا بمصائب تكفر عنه


Ketujuh, atau Allah memberikan ujian kepadanya di dunia dengan berbagai macam musibah yang menjadi sebab terhapusnya dosanya.


او يبتليه فى البرزخ بالصعقة فيكفر بها عنه


Kedelapan, atau Allah mengujinya di alam Barzakh dengan siksaan kubur yang menjadi sebab terhapusnya dosa-dosanya.


او يبتليه فى عرصات القيامة من اهوالها بما يكفر عنه


Kesembilan, atau Allah mengujinya di padang Mahsyar dengan berbagai kengerian yang ada di sana yang hal ini menjadi sebab terhapusnya dosa-dosanya.


او يرحمه ارحم الراحمين
 

Kesepuluh, atau dia mendapatkan kasih sayang Allah.

فمن اخطأته هذه العشرة فلا يلومن الا نفسه


Siapa yang tidak mendapatkan satu pun dari sepuluh sebab pencegah hukuman atas dosa maka janganlah dia menyalahkan kecuali diri sendiri.


كما قال تعالى فيما يروى عنه رسول الله يا عبادى انما هى اعمالكم احصيها لكم ثم او فيكم اياها فمن وجد خيرا فليحمد الله ومن وجد غير ذلك فلا يلومن الا نفسه
مجموع الفتاوى – (10 / 46-45)


Sebagaimana firman Allah dalam hadits qudsi, “Wahai, hamba-hambaKu itulah amal perbuatan kalian yang kucatat untuk kalian lalu Kuberikan balasan. Siapa yang mendapatkan balasan kebaikan maka hendaknya dia memuji Allah. Sebaliknya siapa yang mendapatkan balasan yang lain maka janganlah dia menyalahkan kecuali dirinya sendiri” (Majmu Fatawa Ibnu Taimiyyah jilid 10 hal 45-46, cetakan standar).


Catatan:

Perkataan Ibnu Taimiyyah sebagiannya memerlukan uraian penjelasan yang lebih detail.

0 komentar:

Posting Komentar