Sabtu, 19 November 2011

Uji disini apakah dia tergila-gila pada kamu

Dia sepertinya menyukai Anda. Berkali-kali Anda memergoki dia sedang menatap Anda, bahkan ia juga sempat membelikan Anda syal saat musim hujan lalu. Namun, hingga kini ia masih belum menunjukkan tanda-tanda hendak 'menembak'. Jika Anda bertanya-tanya apakah seorang pria jatuh cinta, bahkan tergila-gila dengan Anda, maka ujilah ia lewat beberapa tanda berikut ini.

Dia ada di mana-mana

Entah saat Anda di kantin kantor, ujung lorong bersama teman-teman, dalam perpustakaan, bahkan di tempat ibadah, dia selalu ada di sana. Jika ia tampak ada di mana-mana, maka bisa jadi ia ingin agar Anda memperhatikan keberadaannya juga. Lemparkan sedikit senyuman, maka itu akan membuat dia makin tergila-gila.


Dia ingat semuanya

Hal sekecil apapun yang terjadi atau yang pernah Anda sebutkan, ia ingat semua itu. Bahkan hal yang Anda lupa pernah mengatakannya pun, seolah terekam jelas dalam ingatannya. Ini tanda kuat bahwa Anda penting baginya.

Dia terus menatap Anda

Entah saat ia sedang berbicara, atau saat mendengarkan Anda bicara, bahkan saat sedang sibuk sekalipun, matanya seolah selalu awas menatap dan tak pernah lepas dari Anda. Hanya Anda yang ada di mata dan hatinya. Jika lain kali Anda menangkap basah tatapan matanya, lemparkan senyum. Bisa jadi hal itu akan membuatnya tersenyum balik, atau membuat ia membuang muka karena malu akibat ketahuan.

Dia sering memuji Anda

Belum mandi saja sudah dibilang cantik dan wangi. Meski mungkin tersimpan aneka kata-kata gombal dalam pujiannya, namun jika ia sering membanjiri Anda dengan pujian, maka bisa dipastikan hatinya pun sedang kebanjiran cinta untuk Anda.

Teman-temannya tahu nama Anda

Jika teman-temannya (yang bukan teman Anda) tahu nama Anda, maka hal ini berarti ia sering membicarakan Anda dengan mereka. Jika ia sering membicarakan Anda, maka dapat dipastikan ia sering memikirkan Anda pula.
Dia banyak bertanya
Dia ingin tahu pendapat Anda tentang kaos barunya, atau apakah Anda suka potongan rambutnya yang sekarang. Dia bahkan meminta nasehat Anda tentang tawaran pekerjaan terbaru. Jika ia membanjiri Anda dengan banyak pertanyaan, dan bukannya cenderung berbicara tentang diri sendiri, maka itu berarti sinyal hijau bahwa ia benar-benar suka pada Anda.

Dia memberi banyak komentar dalam situs jaringan sosial Anda

Facebook atau Twitter Anda penuh dengan komentar darinya. Ia bahkan tak takut orang lain mengetahui bahwa ia menyukai Anda.

Dia mengundang Anda dalam pertandingan/ acara yang ia ikuti

Jika seorang pria menyukai Anda, maka ia cenderung ingin pamer kebolehan pada Anda. Jika dia seorang pemain basket, maka ia ingin Anda melihatnya saat beraksi. Jika dia anak band, maka ia akan memberikan tiket khusus agar Anda bisa menyaksikannya manggung. Berikan teriakan penyemangat dan ia pun siap jadi milik Anda.

Dia mendekati teman Anda

Bukan untuk menggoda mereka, melainkan untuk mencari tahu tentang Anda dari mereka.

Dia mengajak Anda kencan

Akhirnya setelah semua sinyal di atas, ia pun mulai berani mengajak Anda kencan. Mungkin ini hanya sekedar jalan berdua di mall dengan alasan mencari kado, atau minta ditemani ke tempat kerabat di luar kota, hingga mengajak Anda menemaninya nonton konser. Apapun itu, ini adalah tanda paling kuat bahwa hatinya telah memilih Anda. Jika dia termasuk pemalu, maka tak ada salahnya Anda yang membuka jalan lebih dulu dengan mengajaknya keluar.

Jadi, jelas bukan apa yang menjadi tanda bahwa seorang pria benar-benar menginginkan Anda. Tak usah menebak-nebak, karena pria sangat mudah dibaca.
karna wanita ingin dimengerti.. kwkwkw.
~~~~(^,^)~~~~

Ok itu adalah Uji disini apakah dia tergila-gila pada kamu yang bisa ziyaziio sampaikan. dan bagi kalian yang suka dengan dunia blogging. n binggung pilih hosting untuk blog kamu maka Amikom.us Tempat Belanja Hosting Murah adalah jawabannya. semoga bermanfaat. :) 
Baca Selengkapnya - Uji disini apakah dia tergila-gila pada kamu

Senin, 07 November 2011

Cerita sedih bangeet :(



Semoga peristiwa di bawah ini membuat kita belajar bersyukur untuk apa yang kita miliki :

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.
Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain. Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.

Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.

Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.
Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.

Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.

Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.

“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.
Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”
“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.
Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.

Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku. Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri, “selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi,  ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.
Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya. Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock. Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.
Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.

Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.
Saat  pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku. Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.

Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.
Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya  dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.

Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas. Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.

Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.

Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,
Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.
Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang.
Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.
Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note.
Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.

Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.
Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang. Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”
Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”
Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”
Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”
Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

Ok itu adalah Cerita sedih yang bisa ziyaziio sampaikan. dan bagi kalian yang suka dengan dunia blogging. n binggung pilih hosting untuk blog kamu maka Amikom.us Tempat Belanja Hosting Murah adalah jawabannya. semoga bermanfaat. :) 
Baca Selengkapnya - Cerita sedih bangeet :(

24 Kalimat Mutiara Penyejuk Hati

24 Kalimat Mutiara Penyejuk Hati
=========================




1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

Ok itu adalah 24 Kalimat Mutiara Penyejuk Hati  yang bisa ziyaziio sampaikan. dan bagi kalian yang suka dengan dunia blogging. n binggung pilih hosting untuk blog kamu maka Amikom.us Tempat Belanja Hosting Murah adalah jawabannya. semoga bermanfaat. :) 
Baca Selengkapnya - 24 Kalimat Mutiara Penyejuk Hati

Sabtu, 05 November 2011

GOMBAL VERSI MAHASISWA Penuh kocak :D


-->Jurusan Perminyakan: Kalo aku jadi SPBU, pasti tiap hari ada tulisan ‘CINTA HABIS’ soalnya kamu telah memborong semua cintaku.

-->Jurusan Sistem Informasi: Kayanya laptopku error deh, soalnya tiap mau ngetik deket-deket kamu font yg keluar selalu Times New “Romance”.

-->Jurusan Teknik Informatika: Ketika virus yang bernama CINTA.exe menyerang hatiku yang membuatku teringat selalu padamu.

-->Jurusan Teknik Elektro: Aku memang anak elektro, tapi akupun tak mengerti kenapa sentuhanmu bisa menyetrum kalbuku.

-->Jurusan Geofisika: perlu banyak alat untuk tahu apa isi bumi, tapi tak perlu banyak alat untukmu mengetahui isi hatiku

-->Jurusan Kedokteran: tanpa membedah isi hatimu pun, aku tahu kamu mencintaiku

-->Jurusan Teknik Lingkungan: Senyummu bagaikan global warming, yang mampu mencairkan isi hatiku.

-->Jurusan Seni Rupa: Kau warnai duniaku dengan cinta dan kasih sayang.

-->Jurusan Seni Musik: aku dan kamu bagaikan nada-nada yang bila berkumpul akan membentuk suatu harmoni

-->Jurusan Keperawatan: Mencintaimu bagaikan diare, tak dapat ditahan lagi.

-->Jurusan Ekonomi : Aku tiap hari menulis nomor dan menghitung, namun hanya 1 angka yang aku suka yaitu Dirimu Satu

-->Jurusan Pertanian : Kau bagaikan Bunga yang selalu harum untuk ku, namun aku lebih suka kau seperti air yang mengaliri menyegarkan dalam Hidup ku

-->Jurusan Peternakan : Jangan biarkan sendiri, karena bagaimanapun aku gak menggigit tetapi aku akan membawa Terbang seperti burung di Langit kemana kau suka….!!!

-->Jurusan Kehutanan : Aku mempelajari keAjaiban Tuhan di dalam Hutan dengan berbagai Hal hal yang Indah dan Unik, Namun hanya kehadiranmu di dekat saya yang terINDAH bagiku mengisi kesepianku…..!!

-->jurusan pajak : aku tak biasa mengisi SPT , aku hanya terbiasa mengisi Hatimu

-->Jurusan Sosiologi: kalo Karl Marx bilang kita berjuang utk sampai di kelas Scientific Communism, kalo menurutku aku berjuang utk sampai di hati kamu

-->Jurusan hukum 1 : Hukum memang abstrak, tapi cintaku padamu 100% nyata..
-->Jurusan hukum 2 : Aku senang, karena mencintaimu gk d larang dalam KUHP.

-->mahasiswa Dkv gan = Indahnya sentuhan vektor dalam seni digital imaging tidak seindah dan semanis senyum wajah narsis mu yang ku tangkap dalam finder dalam mata kuliah photography ku

1. jurusan komp.akun : aku dapat membuat program untuk mengatur laporan keuangan, tapi aku tak dapat membuat program untuk dapat mengukur laporan cintaku padamu~
2. jurusan hukum : aku terbiasa menghukum orang yang bersalah, tapi aku akan selalu menjadi pihak pembelamu~
3. jurusan fotografi : tak ada foto yang lebih indah selain dirimu~
4. jurusan koki : semua makanan akan terasa lebih nikmat saat ada bumbu cinta darimu~

-->jurusan psikologi : semenjak bertemu denganmu perilaku aku selalu berubah-ubah..sehingga menciptakan begitu bnyak emosi2 yg aku rasakan..kadang senang, gelisah, cemas, cemburu buta, apakah ini yg dinamakan cinta?

-->Teknik telekomunikasi : Tanpa memakai antena pun kamu udah tahu kok signal cinta yang aku kirim ke hatimu….

-->Jurusan Arsitek : aku tak salah mencintaimu,karena aku sudah menghapal Denah-denah menuju hatimu
-->Jurusan DKV : cinta ku kepadamu sebesar kertas A2 dan mungkin cintaku setebal Tinta Cina.

-->Jurusan TEKNIK SIPIL : "Sekokoh-kokohnya Pondasi Tiang Pancang, lebih kokoh cintaku padamu"

-->farmasi: kau bagaikan air sedangkan aq naoh, bila kehadiranmu membuat terjadi ledakan besar dalam hatiku

-->Jurusan Teknik Kelautan: Cintaku padamu bagai deburan energi ombak yang menghantam breakwater,,

-->Jurusan Ekonomi : Setiap aku mengerjakan Neraca keuangan pasti ada yang salah dan tidak seimbang, tapi saat membuat Neraca Cinta kulihat ada keseimbangan diantara kita..

-->jurusan akuntansi keuangan auditing : setiap hari kuselalu memeriksa kesalahan pencatatan laporan keuangan tetapi mengapa aku tak menemukan kesalahan pada dirimu yg membuatku jatuh cinta
akuntansi pajak : setiap hari ku mengurus pajak untuk beratus orang namun mengapa aku tak dapat menghitung pajak yang dtagih orang lain ketika jadian dnganmu

-->jurusan akuntansi:
aku mungkin bisa menyeimbangkan neraca laporan keuangan, tp neraca di otakku ga pernah bisa seimbang, kebanyakan mikirin kamu sih…

-->teknik geodesi (lagi) : Tak perlu repot repot memakai bantuan satelit landsat,ikonos, geoeye, maupun tracking GPS untuk mengetahui dimana hatiku berada. Hatiku selalu berada di hatimu sayang, layaknya BM orde 0 Bakosurtanal yang selalu terpancang kuat tanpa bergeser sedikitpun

-->jurusan kedokteran : aku tak takut di bius cintamu, aku hanya takut akan kehilanganmu

-->Teknik Penerbangan :
1. Berapapun banyaknya pramugari cantik didepanku…, tetap tak bisa mengalihkan perhatianku kepadamu sayang…, karna cuma kamu yang bisa membuat hatiku terbang melayang…
2. Begitu pesawatku landing di pelabuhan hatimu…, rasanya tak ingin ku push-back kan pesawatku lagi tuk menuju pelabuhan lainnya…
3. Saat aku menghitung gaya dorong engine Boeing 737-800 ternyata hasilnya lebih besar gaya dorong hatiku untuk lebih mencintaimu….

-->jurusan akuntansi : semakin tinggi harga suatu barang, semakin rendah penawarannya….semakin rendah cintamu padaku, semakin tinggi usahaku untuk menggapainya


-->jurusan akuntansi keuangan : sisi debit dan kredit harus selalu sama jumlahnya agar laporan keuangan balance, begitu juga cinta mu padaku harus tetap sama jumlahnya sehingga laporan keuangan cinta kita tetap balance

-->jurusan ekonomi: satu-satunya barang yang bisa diproduksi hatiku adalah cinta, didistribusikan langsung ke hati kamu, semoga selamanya cinta aku bisa kamu konsumsi

-->Teknik Sipil : Mencintaimu dan menjagamu merupakan Suatu Mega Proyek yang tak Lekang wAktu seHingga Harus di manage agar proyek tersebut tidak gagal.

-->Jurusan Aeronautika : Jika pesawat cintaku sudah take off.. aku takkan RTB [ Return To Base] walau hujan badai menerpa

Update November 2011


-->Jurusan Farmasi : Sejenak aku berpikir untuk berhenti untuk mencari arti cinta sebenarnya, tapi ketika mengingatmu mengaktifkan potensial aksi yang membawa sinyal neuron kesetiap celah sinaps dihatiku. Aku mencintaimu

-->Jurusan Geologi : Saat hati ini tergoyah oleh guncangan magnetik lempeng bumi, membuatku berfikir sejenak tentang kedahsyatan hatimu yang menggesek hatiku seperti patahan kerak bumi yang menyebabkan tsunami

-->Jurusan Agama : Kamu menanyakan "Kapan Nikahkan aku ?!" Jawablah "Sekarang", karena orang tua ku adalah Seorang Wali Nikahnya

-->Jurusan teknik pertambangan : lebih gampang menggali di daerah manapun dimuka bumi daripada menggali dalam hatimu

-->Jurusan Teknik komputer : kamu itu bagaikan prosesor yang merupakan otak dan pengendali jalannya data cinta di hatiku

hahaha,,,!! ^_^

Ok itu adalah  GOMBAL VERSI MAHASISWA  yang bisa ziyaziio sampaikan. dan bagi kalian yang suka dengan dunia blogging. n binggung pilih hosting untuk blog kamu maka Amikom.us Tempat Belanja Hosting Murah adalah jawabannya. semoga bermanfaat. :) 
Baca Selengkapnya - GOMBAL VERSI MAHASISWA Penuh kocak :D